Implementasi KRIS, Dewi Asmara Khawatir Kualitas Layanan JKN Akan Menurun
05 Juli 2022

Berita Golkar - Anggota Komisi IX DPR RI, Dewi Asmara, mengkhawatirkan kualitas pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan menurun akibat implementasi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).
Hal tersebut disampaikan Dewi dalam rapat kerja Komisi IX bersama Menteri Kesehatan (Menkes), Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), dan BPJS Kesehatan pada Senin (4/7/2022).
"Ini yang kami lihat sendiri jangan sampai implementasi KRIS menurunkan kualitas pelayanan JKN," ujar Dewi Asmara yang juga Waketum Depinas SOKSI tersebut.
Baca Juga: Pelantikan AMPG dan KPPG, Rahman Pina: Solid dan Siap Tempur Menangkan Golkar di Takalar
1. Indikasi kekurangan tempat tidur
Menurut Dewi, akan ada indikasi kekurangan tempat tidur jika kebijakan presentasi tempat tidur rumah sakit masih sama seperti saat ini. Hal tersebut bisa menyebabkan penurunan kualitas pelayanan.
"Karena adanya indikasi kekurangan tempat tidur jika kebijakan presentasi tempat tidur rumah sakit masih sama seperti sekarang, yaitu 60 persen total tempat tidur untuk JKN dan 40 persen untuk JKN di rumah sakit swasta. Kalau 60 persen untuk rumah sakit pemerintah," katanya.
2. Memperpanjang Proses Antre
Anggota DPR komisi IX fraksi GOLKAR Dewi Asmara menjelaskan, kekurangan tempat tidur yang terjadi dapat memperpanjang proses antrean bahkan kerugian.
"Kami contohkan saja. Pertama, kekurangan tempat tidur, kedua memperpanjang proses antre dan yang ketiga kerugian," kata Dewi Asmara
"Jadi jangan sampai yang kita berharap ada kualitas peningkatan layanan. Boro-boro ada peningkatan layanan, tempat tidur aja antrenya makin panjang," tambahnya.
3. Melihat dari keseluruhan kesiapan sistem
Dewi pun berharap Menkes, DJSN, dan BPJS Kesehatan jangan terlalu cepat memutuskan kebijakan KRIS. Ia juga mengingatkan kebijakan Kebutuhan Dasar Kesehatan (KDK) atau KRIS harus melihat keseluruhan kesiapan sistem.
Baca Juga: Golkar Mulai Sosialisasikan Airlangga Hartarto ke Akar Rumput PAN dan PPP
"Implementasi KDK dan KRIS ini kami ingatkan harus melihat keseluruhan kesiapan sistem, tidak hanya infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM)," katanya.
fokus berita : #Dewi Asmara