29 Agustus 2022

Pilpres 2024, Idris Laena: Tinggalkan Elektabilitas, Saatnya Adu Gagasan

Berita Golkar - Ketua Fraksi Golkar MPR RI, Idris Laena menyatakan bahwa pendapat Presiden Jokowi mengenai elektabilitas tinggi tidak menjadi jaminan bisa nyapres adalah pendapat normatif.

Menurutnya, Undang-undang pun mengatur bahwa Capres dan Cawapres harus diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik. "Bagaimana mungkin seseorang bisa nyapres atau jadi Cawapres kalau tidak diusung partai politik?," ujarnya.

Selain itu, partai politik juga sudah mulai menyadari penting mendorong kader sendiri untuk dimajukan sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden. Sehingga muncullah fenomena membentuk beberapa poros koalisi.

Baca Juga: Ilhamsyah Tegaskan DPO Polda Sumut Bos Judi Online Apin BK Bukan Lagi Pengurus Golkar Sumut

"Misalnya ada tiga atau empat poros, ini akan memberi ruang bagi kader partai untuk muncul sebagai capres atau cawapres pada Pemilu 2024," ucapnya.

Legislator dapil Riau II ini mengimbau untuk saatnya meninggalkan pola lama yang mengandalkan elektabilitas tinggi sehingga jika capres atau cawapresnya adalah kader partai, paling tidak akan sangat memahami platform perjuangan partai maupun gabungan koalisi partai.

"Pada Pilpres 2024, yang terjadi adalah capres atau cawapres akan adu gagasan untuk melanjutkan program yang digagas presiden sebelumnya. Dengan demikian kesinambungan pembangunan nasional akan berlanjut," tambahnya.

Baca Juga: Agung Widyantoro Minta Masyarakat Tak Mudah Terprovokasi Hasutan Yang Pecah Belah Bangsa

Idris Laena yang juga Ketua Umum Satkar Ulama Indonesia ini juga menyatakan dengan adanya tiga atau empat poros Capres atau Cawapres, maka dengan sendirinya menghindari Polarisasi. "Sehingga InsyaAllah Pilpres akan terhindar dari terbelahnya anak-anak bangsa," pungkasnya. {sumber}

fokus berita : #Idris Laena