06 September 2022

Legislator Golkar DPR Singgih Januratmoko Dukung Kemandirian Ekonomi Para Petani Sukoharjo

Berita Golkar - Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, Singgih Januratmoko, menyerahkan bantuan belasan ton beras bagi warga di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Minggu (4/9). Acara tersebut dihadiri oleh ratusan warga di Kelurahan Cabeyan, Kecamatan Bendosari.

Yang spesial dari pembagian beras ini adalah Singgih Januratmoko membeli beras dari warga kampong Kelurahan Cabeyan, Kecamatan Bendosari sendiri yang mayoritas profesinya adalah sebagai petani.

Bagi seorang Singgih Januratmoko, petani merupakan ujung tombak kedaulatan pangan bangsa Indonesia, di tangannya lah kemandirian bangsa terjaga. Bahkan bapak pendiri bangsa Soekarno menemukan nilai atau ideologi Marhaenisme dari seorang petani bernama Marhaen yang selalu bekerja keras memperjuangkan kehidupannya.

Baca Juga: Dihadiri Syamsuar dan Indra Gunawan, Partai Golkar Siak Gelar Audit Organisasi dan Revitalisasi Pengurus

Sayangnya, petani era modern seperti sekarang harus dihadapkan pada kenyataan mereka yang memproduksi beras, mereka pula yang seringkali tidak dapat mencukupi kebutuhan beras untuk rumah tangganya.

Karena itu, Singgih Januratmoko merasa memiliki tanggung jawab moral untuk setidaknya membantu kehidupan para petani termasuk memenuhi kebutuhan dasar mereka dengan mencukupi kebutuhan pangannya.

“Penyaluran paket beras yang berasal dari panen petani tersebut, untuk memperkuat ketahanan pangan yang mandiri. Gerakan ini juga saya upayakan untuk mendukung petani yang telah bekerja keras menanam padi, dengan segala tantangan yang ada,” ujar SInggih Januratmoko.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Zulfikar Arse Sadikin: Jangan Sampai Rakyat Tak Punya Daya Beli

Singgih Januratmoko menyadari bahwa menjadi petani di era modern sangat penuh dengan tantangan. Selain harus melawan klaim harga gabah yang begitu murah oleh tengkulak, petani juga masih harus dihadapkan oleh tantangan sulitnya proses sebelum panen.

Karenanya wajar jika para petani akan mengalami kesulitan dalam kehidupannya apalagi jarang dari para petani yang memiliki lahan sawah pribadi. Mereka biasanya hanyalah sebagai tenaga penggarap yang hanya mengelola lahan milik orang lain.

“Petani saat ini mengalami tantangan kelangkaan pupuk dan serangan hama, ditambah harus bersaing dalam menjual hasil panen untuk mendapatkan harga yang layak. Saya prihatin dengan kondisi petani yang semakin terpinggirkan zaman. Karena itu, saya ingin sedikit saja mengupayakan serta bermanfaat untuk masyarakat termasuk para petani di Sukoharjo,” pungkas Singgih Januratmoko menyelesaikan pernyataannya. {redaksi}

fokus berita : #Singgih Januratmoko