08 September 2022

Rapat Dengan OJK, Melchias Mekeng Soroti Banyaknya Asuransi Gagal Bayar

Berita Golkar - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hari ini menggelar rapat dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam rapat tersebut, anggota dewan menyoroti banyaknya perusahaan asuransi yang gagal bayar.

Industri asuransi memang sedang menjadi sorotan karena berbagai permasalahan yang terjadi seperti kasus yang terjadi pada Bumiputera, Asuransi Jasindo, sampai WanaArtha.

Anggota Komisi XI dari Fraksi Golkar Melchias Markus Mekeng mengungkapkan saat banyak masalah terjadi di sektor industri keuangan non bank (IKNB). Bahkan masalah ini sudah terjadi bertahun-tahun. Salah satu permasalahan yang tak kunjung selesai yaitu Bumiputera.

"Bumiputera ini tidak mungkin di-bail out oleh pemerintah, karena pemegang polis itu pemegang sahamnya. OJK harus ambil sikap, tidak boleh dibiarkan lagi masalah ini terjadi," tukas Melchias saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR, Kamis (8/9/2022).

Baca Juga: Bukan IAS, Ini 2 Nama Yang Dicalonkan Golkar Gowa Jadi Calon Gubernur Sulsel

Sementara itu, anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Gerindra, Kamrussamad meminta OJK untuk melakukan evaluasi secara keseluruhan di tingkat deputi, kepala departemen, deputi direktur. Menurutnya evaluasi perlu dilakukan agar benang kusut yang terjadi dari periode ke periode bisa diselesaikan.

"Bagaimana mungkin kepolisian mengambil alih penanganan hukum terhadap WanaArtha dengan menetapkan tujuh tersangka ini menunjukkan bahwa OJK sangat lemah dalam pengawasan dan menggunakan pasal di UU tersebut, padahal punya otoritas yang kuat untuk hal itu. Mohon dievaluasi pejabat di IKNB," jelasnya

Selain itu, Kamrussamad juga meminta OJK untuk memperbarui informasi terkait Asuransi Jasindo serta menerangkan sejauh mana ketahanan lembaga jasa keuangan khususnya penjaminan.

"Kami mendapatkan informasi tentang RBC Jasindo yang sudah minus lebih dari 70% dan bagaimana dengan Askrindo dan bagaimana dengan Jamkrindo dan bagaimana dengan lembaga penjaminan yang lainnya, ini berdampak cukup dalam," ujarnya.

Baca Juga: Kritik Kominfo Kebocoran Data Sering dan Berulang, Nurul Arifin: Kok Bisa Kebobolan Terus?

Dia menuturkan, jika tidak diantisipasi dari awal, maka akan berdampak kepada perbankan dan hal tersebut amat besar pengaruh ya di sektor perbankan. "Ini perlu dipersiapkan dengan matang supaya tidak terjadi skandal baru di periode pak Mahendra," tandasnya.

Ketua DK OJK Mahendra Siregar memberikan tanggapan atas berbagai pertanyaan yang dilontarkan, ia mengungkapkan bahwa saat ini peran dan kontribusi asuransi di perekonomian nasional tetap tinggi, meskipun masih berhadapan dengan banyak masalah.

"Namun jangan anggap asuransi ini tak punya prospek lagi. Ini masih besar potensinya, kelihatan dari angka faktual," terangnya.

Mahendra menegaskan, jika dilihat dari governance dan aspek kecukupan modal perusahaan asuransi masih dalam kondisi yang cukup baik. (sumber)

fokus berita : #Melchias Markus Mekeng