12 September 2022

Wenny Haryanto: Bonus Demografi Terancam Gagal Bila Stunting Tak Dapat Dikendalikan

Berita Golkar - Penyakit stunting yang menyerang anak di bawah 1.000 hari harus benar-benar diperhatikan. Pasalnya, stunting dapat mengancam bonus demografi Indonesia Emas pada Tahun 2045.

“Bonus demografi 2045 itu nanti 70 persen penduduk Indonesia yang usianya antara 15 sampai 54 tahun ada dalam persentase 70 persen. Nah, bonus demografi itu akan gagal atau terancam gagal apabila stunting tidak dikendalikan, artinya edukasinya kurang,” ungkap Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar, Wenny Haryanto kepada Radar Depok, Sabtu (11/09/2022).

Atas dasar itu, kata Wenny, Presiden RI Joko Widodo telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 yang memerintahkan BKKBN menekan angka stunting.

“Targetnya pada Tahun 2024 yaitu 14 persen. Sedangkan, angka stunting di Indonesia saat ini masih 24,4 persen,” ujar dewan dari Dapil Jabar VI (Kota Depok-Kota Bekasi) ini.

Baca Juga: Ketua DPRD Abdul Rasid Ajak Perusahaan di Kutai Kartanegara Bersama Lindungi Pesut Mahakam

Wenny menerangkan, di Depok, angka stuntingnya hanya 12,3 persen. Hal itu menunjukkan bahwa Kota Depok selangkah lebih maju dari target Indonesia pada Tahun 2024. Mirisnya, 70 persen anak penderita stunting di Kota Dpeok berasal dari masyarakat dengan ekonomi ke atas.

“Nah hebatnya Depok itu sudah 12,3 persen sekarang sudah diatas target 14 persen jadi nanti Tahun 2024 lebih keren lagi, bisa saja zero stunting,” terang Wenny.

Menurut politikus perempuan Partau Golkar ini, BKKBN dalam menjalankan tugas dari Presiden tidak bisa sendiri. Sehingga, ia menyarankan, agar lembaga kesehatan itu dapat bekerjasama dengan masyarakat dalam melakukan langkah pencegahan.

“Misalnya, ibu hamil harus minum obat penambah darah, ibu hamil harus punya nutrisi bagus yaitu 4 sehat 5 sempurna. Kemudian, ketika bayi lahir harus lakukan imunisasi dasar yang lengkap setiap bulan lalu, berikan ASI ekslusif selama enam bulan, menerapkan perlilaku hidup bersih harus ada MCK, ketika ibu hamil jangan suaminya merokok dekat ibu tersebut,” jelasnya merincikan.

Baca Juga: Kisah Bamsoet Gadaikan Jam Untuk Modal Usaha Hingga Miliki Bisnis Batu Bara

Lebih dalam, ia melanjutkan, ciri-ciri anak terkena stunting dapat dilihat dari pertumbuhan gigi terlambat, kemampuan fokus berkurang, pertumbuhan tubuh melambat, wajah lebih muda, pubertas terlambat, pada usia 8-10 tahun akan menjadi lebih pendiam, hingga menghindari kontak mata dengan orang sekitar.

“Nah stunting sendiri itu kondisi gagal tumbuh karena kekurangan gizi kronis pada seribu hari pertama pertumbuhan anak dan itu menyebabkan anak gagal pertumbuhan tubuh dan otaknya. Nah itu yang harus kita atasi,” pungkas Wenny. (sumber)

 

fokus berita : #Wenny Haryanto