Soal Konversi Elpiji 3 Kg ke Kompor Listrik, Dyah Roro Esti: Harus Dikaji Ulang Sebelum Diterapkan
22 September 2022

Berita Golkar - Anggota Komisi VII DPR RI, Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan jika rencana konversi elpiji 3 kg ke kompor listrik harus di kaji ulang.
“Menurut saya harus kita kaji ulang apakah betul ini yang terbaik untuk mengkonvert semuanya yang tadi elpiji 3 kg menjadi kompor listrik. Apakah itu yang paling optimal untuk negara kita saat ini. Ini pertanyaan kita kepada pemerintah dan seluruh sektor di dalamnya,” kata Dyah Roro di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (22/9).
Dyah Roro mengatakan, pemerintah harus melihat segalanya secara objektif dan holistik bagaimana potensi negara Indonesia jika kebijakan tersebut dilakukan.
Lebih lanjut, politikus muda Golkar ini mengatakan saat ini Indonesia sedang dihadapi dua opsi dalam penerapan kebijakan energi. Kedua opsi tersebut juga memiliki fungsi yang kurang lebih sama, sehingga dibutuhkan cara bagaimana untuk mengoptimalkan keduanya.
Baca Juga: Jalan Rusak di Mesuji Ditanami Singkong, Fraksi Golkar: Masyarakat Lebih Kreatif Daripada Pemerintah
“Yang pertama perlu kita perhatikan saat ini memang mayoritas masyarakat di kalangan bawah yang menikmati subsidi dari elpiji 3 kg lebih terpusat terhadap hal tersebut. Tapi ada juga inovasi yang saat ini sedang dipelajari untuk dapat diimplementasikan di Indonesia adalah kompor induksi atau listrik. Nah bagaimana cara yang dilakukan untuk bisa mengoptimalkan keduanya,” jelas Dyah Roro.
Anggota BKSAP ini menuturkan jika hanya menerapkan kompor listrik maka akan banyak membebani masyarakat kecil terutama di wilayah timur Indonesia dan wilayah 3 T yang belum terpasang listrik.
“Jika membicarakan kompor listrik ini, dia kan membutuhkan daya tinggi 1200 watt hingga bisa dua kali lipat, ini harus dipelajari apakah masyarakat di daerah mampu untuk dapat mengoptimalkan dan menggunakan kompor listrik dengan daya listrik yang tinggi seperti itu,” tanya Dyah Roro.
Karenanya, Diah Roro merasa perlu adanya pemetaan dari segi pemanfaatan untuk elpiji 3 kg dan kompor listrik sebelum menerapkan kebijakan konversi. Jadi, pemerintah tidak bisa serta merta langsung melakukan penerapannya.
Baca Juga: Agung Widyantoro Usulkan Penguatan Kelembagaan Pemerintahan Desa: BPD, LPM Hingga BUMDes
“Misalnya untuk kompor listrik lebih tepat untuk dapat dioptimalkan dari masyarakat ketegori menengah ke atas, dimana dari segi finansial mereka mampu dan dari segi infrastruktur memadai,” ungkapya.
“Nah ketika berbicara elpiji 3 kg, ya mungkin memang perlu diarahkan target marketnya untuk klaster menengah ke bawah ini juga menjadi sesuatu hal yang perlu didiskusikan bersama,” tutup legislator Dapil Jatim X ini. (sumber)
fokus berita : #Dyah Roro Esti Widya Putri