Airlangga Hartarto: Sinergitas TNI-Polri Ciptakan Kondusifitas Sosial Percepat Pemulihan Ekonomi
08 Februari 2023

Berita Golkar - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai situasi ekonomi saat ini telah membaik, meskipun masih ada perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, berbagai lembaga internasional pun telah meralat atas prediksi situasi ekonomi tahun 2023 sehingga probabilitas resesi terus menurun. Membaiknya situasi ekonomi juga terjadi karena kebijakan suku bunga yang mulai ditahan. Hal ini disampaikan Airlangga saat menghadiri acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri Tahun 2023.
"Harga komoditas utama global juga ternormalisasi pasca meredanya rantai pasok. Optimisme juga muncul dari Tiongkok yang kembali membuka perbatasan dan aktivitas ekonomi, diharapkan menjadi stimulus di tengah berbagai risiko yang terus muncul," kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Rabu (8/2/2023).
Pada Rapim tersebut, Airlangga menyatakan geliat ekonomi domestik terjadi karena kuatnya fundamental ekonomi nasional. Ia juga mengatakan Pandemi COVID-19 menjadi tantangan yang dihadapi Indonesia dan berisiko multidimensi yang mengarah ke stagflasi global (knowns unknowns). "Kita tahu tantangan yang kita hadapi, namun sangat sulit diprediksi dan diperhitungkan," ujarnya.
Baca Juga: Melki Laka Lena Ingatkan Kader Golkar NTT Tetap Berkarya dan Solid Menuju Pemilu 2024
Dikatakan Airlangga, Indonesia akan menjadi tuan rumah Keketuaan ASEAN 2023 dengan mengangkat tema 'ASEAN Matters: Epicentrum of Growth'. Hal ini menjadikan ASEAN relevan dan penting dalam menyikapi dinamika geopolitik serta menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan kawasan dan dunia yang mendukung ekonomi kawasan yang semakin resilien.
Atas kondisi tersebut, Airlangga menilai dukungan dari pihak TNI-Polri sangat dibutuhkan. Sebab dukungan dari keduanya mendukung terciptanya situasi keamanan yang kondusif pada rangkaian Keketuaan ASEAN Indonesia 2023.
"Koordinasi yang kuat antara pemerintah dengan seluruh stakeholders, termasuk TNI-Polri menjadi satu kesatuan dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan agenda pembangunan nasional pasca pandemi. Mari kita tingkatkan sinergi dan kerja sama agar dapat mewujudkan visi Indonesia Maju demi kesejahteraan bersama," ajak Airlangga.
Ia menambahkan saat ini pemerintah akan terus waspada dan mengantisipasi kondisi perlambatan ekonomi global yang akan menurunkan tingkat permintaan. Penguatan core ekonomi dalam negeri melalui konsumsi dan investasi akan menjadi faktor utama untuk meningkatkan resiliensi ekonomi Indonesia di tahun 2023. Hal ini didasarkan karena kinerja ekspor yang sebelumnya tumbuh tinggi diperkirakan akan melambat.
Adapun beberapa strategi dan kebijakan utama pemerintah dalam menyikapi hal itu dimulai dari menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian inflasi, serta optimalisasi program perlindungan sosial. Pemerintah juga memperkuat pasar domestik dengan mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri dan mendukung pengembangan UMKM.
Baca Juga: Bambang Patijaya Desak MIND ID Lakukan Investigasi Penyalahgunaan Kekuasaan Oknum Direksi PT Timah
Tak hanya itu, pemerintah juga meningkatkan diversifikasi pasar ekspor ke berbagai negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang masih kuat. Transformasi ekonomi pun terus dilanjutkan untuk meningkatkan investasi, mendorong produktivitas SDM, dan menyerap tenaga kerja melalui implementasi UU Cipta Kerja.
Pemerintah juga melakukan reformasi dan pendalaman sektor keuangan melalui Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
"Selain itu, akan dilakukan pengaturan kembali Devisa Hasil Ekspor (DHE) dengan revisi PP No 1/2019 dengan perluasan komoditi ekspor wajib DHE selain SDA yaitu komoditi manufaktur hasil hilirisasi," terang Airlangga.
Ia membeberkan pemerintah mendorong penguatan sektor pariwisata sebagai mesin penggerak ekonomi lewat pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Pariwisata. Diharapkan langkah ini bisa meningkatkan minat turis asing untuk datang berwisata di Indonesia.
Dengan catatan tersebut di atas, Airlangga pun yakin target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% (YoY) di tahun 2023 optimis dapat dicapai. "Berbagai lembaga internasional pun memperkirakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh di kisaran 5% pada tahun 2023," ucap Airlangga.
Baca Juga: Jadi Favorit, Duet Gibran - Dico Ganinduto Harus Diwujudkan di Pilgub Jateng 2024
Di tahun 2023 dan 2024, kata Airlangga,merupakan tahun krusial karena menjadi momen untuk menyelesaikan transformasi ekonomi sesuai RPJMN 2020- 2024. Keberhasilan transformasi ekonomi akan menentukan untuk bisa keluar dari middle income trap di tahun 2030-an dan menuju Visi Indonesia Emas 2045.
"Transformasi ekonomi yang tengah kita lakukan didukung oleh Hilirisasi dengan memanfaatkan Pembangunan SDM, Pembangunan Infrastruktur, Penyederhanaan Regulasi dan Reformasi Birokrasi," katanya.
Sementara itu dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan IV-2022 tercatat tumbuh sebesar 5,01% (YoY). Bahkan secara full year, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 mampu tumbuh solid sebesar 5,31% (CtC). "Ini catatan tertinggi sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo," ungkap Airlangga.
Diketahui, angka tersebut melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 5,2% (CtC) dan kembali mencapai level 5% seperti sebelum pandemi. Airlangga optimistis tahun 2023 akan menjadi tahun yang cerah. Apalagi dengan adanya stabilitas politik dan keamanan yang didukung oleh TNI dan Polri, maka target pemerintah di bidang perekonomian tahun 2023 akan dapat tercapai. (sumber)
fokus berita : #Airlangga Hartarto