21 Februari 2023

Pengangguran Tetap Besar Meski Investasi Masuk Rp 1.207 Triliun, Ini Jawaban Airlangga Hartarto

Berita Golkar - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan alasan terdapat 8,4 juta pengangguran di Indonesia per Agustus 2022, meski realisasi investasi pada 2022 mencapai Rp1.207 triliun atau melampaui target Rp1.200 triliun.

Ia mengakui jumlah tenaga kerja yang terserap lebih rendah. Pasalnya, investasi saat ini lebih banyak menuju capital intensive (padat modal). Artinya, kata Airlangga, perusahaan membutuhkan biaya modal lebih tinggi ketimbang kebutuhan biaya untuk tenaga kerja. Modal yang dimaksud pun merujuk pada mesin penyokong produksi seperti mesin, perlengkapan dan lainnya.

"Oleh karena itu yang didorong pemerintah adalah UMKM dan entrepreneurship. Nah, UMKM dan entrepreneurship ini didorong lewat Perppu Ciptaker," kata Airlangga di Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2023).

Ia menyebut aturan itu mempermudah UMKM dan pengusaha untuk membentuk PT perseorangan. Dalam aturan terdahulu, untuk membentuk PT dibutuhkan modal minimal Rp50 juta, namun kini dengan modal lebih kecil pun bisa dilakukan. "Pelaksanaannya (pembuatan PT) sudah dilakukan 80 ribu UMKM," jelasnya.

Baca Juga: Puteri Komarudin Ingin Pemerintah Garap Serius Potensi Pajak Perusahaan Teknologi Global

Meski demikian, ia menyebut masalah pengangguran bisa diatasi dengan investasi. Tahun ini, pemerintah akan mendorong investasi yang masuk sebesar Rp1.400 triliun.

"Pengangguran itu diatasi dengan investasi. Investasi ini tahun ini kita dorong Rp1.400 triliun. Kemarin dalam KEM PPKF (Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal) kita harap bisa meningkat sampai Rp1.600 triliun."

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengangguran Indonesia menembus 8,42 juta orang pada Agustus 2022. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Agustus 2022 mencapai 5,86 persen. Jika dirinci, ada 8,42 juta pengangguran yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan begitu, dari 100 orang angkatan kerja terdapat sekitar 6 orang penganggur.

Sedangkan, berdasarkan daerah Jawa Barat (Jabar) menjadi provinsi paling banyak penyumbang pengangguran. Kemudian diikuti Kepulauan Riau (8,23 persen), Banten (8,09 persen), DKI Jakarta (7,18 persen), dan Maluku (6,88 persen). Disusul oleh Sulawesi Utara (6,61 persen), Sumatra Barat (6,28 persen), Aceh (6,17 persen), Sumatra Utara (6,16 persen), dan Kalimantan Timur (5,71 persen). (sumber)

 

fokus berita : #Airlangga Hartarto