Ridwan Kamil Jadi Senjata Partai Golkar Rebut Suara di Kalangan Pemilih Muda
23 Februari 2023

Berita Golkar - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dinilai bisa mendongkrak suara Partai Golkar di Pemilu 2024 terutama di kalangan pemilh muda. Dalam survei Litbang Kompas pada Januari hingga Februari 2023, Ridwan Kamil meraih elektabilitas tertinggi sebagai capres alternatif. Survei itu, tidak memasukkan nama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Hasilnya, Ridwan Kamil yang kini kader Golkar meraih elektabilitas 22,7 persen atau unggul lebih dari 15 persen dibanding Sandiaga Uno yang meraih 7,3 persen.
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo, Surokim Abdussalam menilai kenaikan suara Ridwan Kamil sangat mengejutkan kendati masih sejalan dengan tren politik yang cenderung ke arah anak muda.
"Mengejutkan, angka elektabilitasnya RK (Ridwan Kamil). Sungguh naik signifikan dan cukup mengagetkan. Hal ini sejalan dengan tren politik yang kian muda dan egaliter, kecenderungan memilih tokoh muda, kreatif, dan dekat netizen kian signifikan," ujar Surokim kepada wartawan, Kamis (23/2/2023).
Baca Juga: Pererat Ikatan Batin Dengan Warga, Afrizal Sintong Resmikan Rumah Singgah Partai Golkar di Sinaboi
Ridwan Kamil yang bergabung dengan Partai Golkar pada Januari lalu dinilai mampu memenuhi kebutuhan para muda, sehingga diterima di kalangan mereka. Selain itu, latar belakang profesi, keluarga, dan karier politik Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil menjadi magnet bagi publik muda.
"Bisa jadi RK juga tidak terlalu elitis dan masyarakat membutuhkan calon alternatif yang dekat dengan mereka," kata Surokim.
Selain itu, tutur Surokim, Ridwan Kamil juga dipandang lebih berani bersuara terkait Pemilu 2024. Belum lagi, kata dia, Ridwan Kamil dipandang sebagai sosok kunci di Jawa Barat yang punya banyak konstituen.
"Apalagi akhir-akhir ini RK juga sudah berani speak up bersedia running ikut pilpres, juga bisa jadi menambah pilihan RK. Ditambah basis pemilih Jabar juga signifikan dalam konstelasi nasional," tegasnya.
Sebelumnya, survei Litbang Kompas mengungkapkan pemilih Golkar didominasi pemilih lama. Hal ini diidentifikasi dari perilaku konsumsi media yang tak sampai seperempat dari konstituennya yang menjadikan media sosial sebagai pilihan utama.
Sama halnya dengan mereka yang cenderung memilih berita daring sebagai pilihan utama, yakni sebesar 4 persen. Jika dibandingkan, angka tersebut jauh di bawah jumlah para pemilih Golkar yang lebih suka media tradisional, seperti koran dan TV, di kisaran 64 persen.
Sementara itu, pengamat politik dari IPRC Indra Purnama mengatakan, elektabilitas tinggi yang dimiliki Ridwan Kamil sedang diuji oleh Partai Golkar.
"Sebetulnya saya pikir sebagai kader baru yang punya potensi tentunya Golkar cuma akan men-challenge RK sejauh mana RK ini popularitas dan elektabilitasnya serta sumbangsihnya ke Partai Golkar," kata Indra.
Baca Juga: Koalisi Baru Puan-Airlangga Bisa Menang Pemilu 2024 Jika Maksimalkan Mesin Partai
Ridwan Kamil sendiri baru bergabung dengan Golkar dan diberi mandat sebagai Wakil Ketua Umum di Penggalangan Pemilih dan Co-Chair Bappilu.
"Kalau saya pikir hari ini popularitas Pak RK ini kan memang cukup baik. Tetapi apakah memang hari ini popularitas Pak RK ini bisa dikonversikan ke popularitas Partai Golkar setidaknya di Jabar?" kata Indra.
Berdasarkan Munas Partai Golkar, mereka mengusung Ketum Airlangga Hartarto sebagai capres di Pilpres 2024. Golkar kini tergabung dalam koalisi indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP. (sumber)
fokus berita : #Ridwan Kamil