6 Kader Partai Golkar Berebut Kursi Sulsel 1, Siapa Diunggulkan?
04 Maret 2023

Berita Golkar - Sejumlah figur yang digadang-gadang bakal terjun ke kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024 mulai bermunculan. Dari para politisi hingga kepala daerah yang dimunculkan, ada 6 orang dari kader Golkar.
Keenam figur itu ialah Nurdin Halid, Adnan Purichta Ichsan, Ilham Arief Sirajuddin, Indah Putri Indriani, Taufan Pawe, dan Andi Fashar M Padjalangi. Mereka masing-masing memiliki basis suara untuk bersaing.
"Saya kira tentu akan ada persaingan. Karena bagaimanapun ini kalau betul-betul berniat maju tentu akan bersaing satu sama lain. Dan itu akan ada satu di antara yang muncul banyak ini," ujar pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Sukri Tamma, Sabtu (4/3/2023).
Hanya saja, Sukri menilai persaingan itu tidak akan terlihat secara terang-terangan. Namun tidak menutup kemungkinan sudah ada persaingan di dalam internal partai.
Baca Juga: Kader Diancam Dibunuh, Artati Minta Polres Tanjungbalai Gerak Cepat Tangkap Pelaku
"Tentu karena masih dalam kerangka satu rumah tentu persaingannya tidak cukup tajam terlihat keluar. Saya gak tahu kalau secara internal," ucapnya.
Terlebih, lanjut Sukri, saat ini sejumlah partai politik termasuk Golkar masih akan fokus pada Pileg bukan untuk Pilkada. Sehingga jika sudah mulai ada intrik antara para figur, maka bisa jadi mempengaruhi arah pilihan partai nantinya.
"Kalau ada intrik di antara para kandidat, kalau ada itu bisa menimbulkan sikap antipati dari pengurus partai lebih tinggi kemudian menganggap bahwa tidak mengikuti kebijakan partai sehingga dinilai negatif dan tidak mendapat tiket dukungan. Tapi persaingan akan tetap ada," terangnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD I Golkar Sulsel Marzuki Wadeng tidak mempermasalahkan jika ada sejumlah kader yang berniat maju pada Pilgub 2024 nanti. Dia menyebut hal itu menandakan ada banyak kader Golkar yang mumpuni. "Makin bagus sebenarnya itu karena menunjukkan bahwa banyak kader yang mampu. Saya kira tidak ada masalah itu. Kalau makin banyak makin bagus. Tinggal pilih nanti yang mana yang terbaik," ucapnya saat dikonfirmasi terpisah.
Baca Juga: Meutya Hafid Ungkap Peran Penting Digitalisasi Dalam Upaya Perluasan Pasar UMKM
Marzuki pun mengakui adanya perintah partai kepada para kader untuk membangun kekuatan di daerahnya masing-masing. Muaranya adalah dukungan dan suara kepada Ketum Golkar Airlangga Hartanto menjadi Presiden RI. "Memang diinstruksikan untuk dia bukan hanya memperkenalkan untuk maju tapi juga menginstruksikan supaya Ketua Umum Golkar bisa jadi presiden," ujarnya.
Sebelumnya Marzuki juga mengungkap bahwa kebiasaan Golkar mengusung kandidat mengutamakan ketua partai berdasarkan daerahnya masing-masing. Namun, indikator lainnya juga turut jadi penilaian seperti hasil survei dari DPP. "Biasanya itu diprioritaskan kepada kader Golkar, khususnya ketua Golkar, baik itu (untuk) gubernur maupun kepala daerah. Kecuali kalau misalnya tidak mau atau yang bersangkutan tidak bekerja baik," ujar Marzuki.
"Tentunya juga kalau seperti yang lalu itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh DPP, bukan yang dilakukan oleh masing-masing calon yang mau maju," terangnya. (sumber)
fokus berita : #Sukri Tamma